Place for sharing what i know

Kura Kura Daun/ Kura Ceper

Kura Kura Daun/ Kura Ceper

Kura-kura bergerigi atau Asian Leaf Turtle  yang memiliki nama ilmiah Cyclemys dentate ini mendapatkan namanya dari gerigi gerigi yang terdapat pada perisainya. Kura-kura Asian Leaf yang termasuk dalam family Geoemydidae dengan genus Cyclemys ini sering diperjual-belikan sebagai hewan peliharaan. Kura kura ini juga dikenal dengan sebutan kura-kura ceper. Ada juga yang menyebutnya sebagai kura-kura daun Asia, mengikuti namanya dalam bahasa Inggris, Asian Leaf Turtle.
Kura-kura Asian Leaf yang biasa hidup di air tawar yaitu di sungai sungai besar atau kecil yang aliran airnya lambat. Panjang tempurungnya atau karapasnya bisa mencapai panjang 24 cm saat dewasa. Kura kura Asian Leaf memiliki lima buah keping sisik vertebral di bagian tengah punggungnya. Keping-keping vertebral ini memiliki tonjolan memanjang, namun tonjolan ini cenderung akan menghilang setelah dewasa. Lehernya memiliki garis-garis memanjang, berwarna kekuningan atau kemerahan. Keping-keping sisik pada plastron atau penutup dada dan perut dihiasi dengan coretan-coretan radial berwarna kehitaman bercorak tebal atau tipis sampai mengabur.
Kura-kura ceper yang sesungguhnya yang biasa diperdagangkan adalah beiyogo yang bernama ilmiah Notochelys platynota. Dua jenis kura kura ini bisa dibedakan dari keping vertebral ke-5 atau ke-6 (kedua dari belakang) yang jauh menyempit dibandingkan dengan keping sebelum dan sesudahnya. Sedangkan kura-kura matahari atau kura-kura duri (Heosemys spinosa) memiliki gerigi pada semua keping marginalnya, bukan hanya pada keping marginal di bagian belakang.

Kura-kura ini menyebar dari India bagian utara, Bangladesh, Burma, Cina, Kamboja, Vietnam,Thailand, Semenanjung Malaya, Indonesia dan Filipina. Di Indonesia kura kura ini bisa didapati di Mentawai, Sumatra, Kalimantan, Jawa dan Bali. Cyclemys dentata banyak diperdagangkan untuk dipelihara. Selain itu, bagi penduduk yang masih tradisional, hewan ini juga menjadi buruan untuk memenuhi kebutuhan protein di pedalaman. Meskipun mengalami tekanan sedemikian hingga populasinya hampir terancam punah, hewan ini belum dilindungi oleh undang-undang.



share this article to: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg
Posted by andi, Published at 22:13 and have 0 comments

No comments:

Post a Comment